Minggu, 23 Desember 2012

LELE ORGANIK UNTUK PEMANCINGAN



A.    SEKILAS TENTANG LELE 

Lele adalah hewan scavengger (pemakan bangkai) dan bersifat omnivora/apa saja dapat dimakan, termasuk saudaranya (kanibal). Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan beberapa hal, antara lain sebagai berikut: 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi; 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat; 3) pemasarannya relatif mudah; serta 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTE2R1_gGncMN5VLoTEvl6MLahHoec5R1CQmWfpPF4LuK3JeRxL3UMRcd6eDQd1NJ6CadKgSJX7b2Afh8UtNS1fPmqcbNQYySiUcR-dnwLIiDVptpLU1qbGvTx4mn3LrY1aAkCQJ-98LY/s200/foto1.JPGSejak krisis ekonomi tahun 1998, kebutuhan ikan lele meningkat dengan cukup pesat. Sebab konsumen daging sapi banyak yang baralih ke daging ayam, sementara konsumen daging ayam banyak yang pindah ke ikan. Dan ikan yang paling banyak diminta konsumen adalah lele. Sebab dibanding dengan ikan mas, nila, patin terlebih-lebih ikan gurame, maka harga ikan lele termasuk yang paling rendah. Harga per kg ikan mas pada tahun 2009 adalah Rp 15.000,- ditingkat konsumen. Sementara harga lele hanya Rp 9.000,- dan gurami mencapai Rp 25.000,- per kg.

Produksi ikan lele, sebagaimana halnya ikan mas, sudah merupakan agroindustri. Pola spesifikasi hulu, tengah dan hilir sudah berjalan cukup baik. Pada bagian hulu ada industri pakan dan pembenihan. Di bagian tengah pembesaran ikan konsumsi dan pemeliharaan calon induk, serta di bagian hilir hanyalah sebatas distribusi dan perdagangan.

JENIS IKAN LELE

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbrDUABkviBFDZtIPTD6n3CWBKqi_hP6EC9e0zw0O2W8UtHdTb-gDGcN6fZ0wDF3eBcYf8nXNehOBbxk8aeLlMOP-Vm9vdkmtwsjAX5R9bgewJqYvF6WiJl8GH40zbJUJMkX9VO_oavyE/s1600/foto2.JPGLELE DUMBO; Pengembangan usaha budidaya ikan lele ini semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal pada saat itu antara lain karena pertumbuhannya lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan penyakit. Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini terjadi karena terjadi perkawinan sekerabat (inbreeding) serta seleksi induk dengan menggunakan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversation Rate).

LELE SANGKURIANG; Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo, Balai Pengembangan Benih Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk manghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele ”Sangkuriang”. Perekayasaan ini meliputi produksi induk melalui silang-balik (tahun 2000), uji keturunan benih dari induk hasil silang-balik (tahun 2001), dan aplikasi produksi induk silang-balik (tahun 2002-2004). Hasil perekayasaan ini yang menghasilkan lele sangkuriang ini memiliki karakteristik reproduksi dan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan lele dumbo.


Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Secara teknis, teknik budidaya lele sangkuriang tidak berbeda dengan lele dumbo, mulai dari pembenihan sampai pembesaran.

Induk ikan lele Sangkuriang yang digunakan dalam proses produksi tidak berasal dari satu keturunan dan memiliki karakteristik kualitatif dan kuantitatif yang baik berdasarkan pada hal-hal, sebagai berikut: (a) morfologi, (b) fekunditas, (c) daya tetas telur, (d) pertumbuhan, dan (e) sintasannya. Karakteristik tersebut dapat diperoleh ketika dilakukan produksi induk dengan proses seleksi yang ketat.

Persyaratan reproduksi induk betina ikan lele Sangkuriang, antara lain adalah: umur minimal dipijahkan 1 tahun, berat 0,70 – 1,0 kg dan panjang standar 25 – 30 cm. Sedangkan induk jantan, antara lain adalah: umur 1 tahun, berat 0,5 – 0,75 kg dan panjang standar 30 – 35 cm.

Induk betina yang siap dipijahkan adalah induk yang sudah matang gonad. Secara fisik, hal ini ditandai dengan perut yang membesar dan lembek. Secara praktis hal ini dapat diamati dengan cara meletakkan induk pada lantai yang rata dan dengan perabaan pada bagian perut. Sedangkan induk jantan ditandai dengan warna alat kelamin yang berwarna kemerahan.

Jumlah induk jantan dan induk betina tergantung pada rencana produksi dan sistem pemijahan yang digunakan. Pada sistem pemijahan buatan diperlukan banyak jantan sedangkan pada pemijahan alami dan semi alami jumlah jantan dan betina dapat berimbang. Induk lele Sangkuriang dipelihara secara terpisah dalam kolam tanah atau bak tembok dengan padat tebar 5 ekor/m2 dapat dengan air mengalir ataupun air diam.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoUTRp8ichOQToQVtqTw0h9v0wKm5SAjfSJ1zWXn4yKc9Z47C3ISW4eko4cmZxu3bJfRxitZOkMvhyphenhyphen1jAUOzsBy_LCn9s9mvs3sEq6lWq3SaF-cgqHXk4BVSMXeMyzYvDrKkJ8yVbadGk/s1600/foto3.JPGBUDIDAYA LELE SANGKURIANG; Industri hulu budidaya ikan lele Sangkuriang, secara umum dibagi menjadi 5 (lima) spesifikasi, yaitu sebagai berikut: (1) Produsen Burayak,  yakni anak ikan lele ukuran di bawah 1 cm. Pada bagian ini, peternak akan melakukan pemijahan induk secara buatan, menetaskan telur di akuarium, kemudian membesarkan anak ikan dalam bak-bak pembesaran sampai mencapai ukuran sekitar 1 cm. Burayak ini selanjutnya akan dibesarkan dalam bak-bak berukuran lebih besar sampai mencapai ukuran kebul, yakni benih ikan berukuran antara 1 sd. 3 cm. (2) Produsen Kebul; dibesarkan dalam kolam atau bak yang berukuran lebih besar lagi, hingga mencapai ukuran antara 3 sd 5 cm. yang disebut sebagai putihan. Saat ini produsen putihan lele menjual sampai berukuran 7,5  sd. 10 cm. (3) Produsen Lele Konsumsi; bisa dipersingkat antara 1 sd. 3 bulan saja. Dapat digunakan bak pembesaran, baik yang berupa bak permanen dari batu bata dan semen atau beton ataupun bak semi permanen. Bak semi permanen dapat berupa batu bata yang ditata membujur sebagai dinding setinggi 50 cm, hingga membentuk segi empat dengan ukuran sesuai volume benih yang akan dibesarkan. Kadang-kadang dinding bak tersebut hanya berupa papan yang diperkuat kaso. Sebagai dasar bak, dihamparkan pasir yang kemudian diratakan serta dipadatkan. Bak darurat itu lalu dilapis plastik.  (4) Produsen Induk Lele Sangkuriang;  Yaitu produsen yang menyediakan indukan lele sangkuriang. Induk ikan lele Sangkuriang yang tidak berasal dari satu keturunan dan memiliki karakteristik kualitatif dan kuantitatif yang baik berdasarkan pada morfologi, fekunditas, daya tetas telur, pertumbuhan dan sintasannya. Karakteristik tersebut dapat diperoleh ketika dilakukan kegiatan produksi dan seleksi induk lele sangkuriang. Reproduksi induk betina ikan lele Sangkuriang antara lain: umur minimal dipijahkan 1 tahun, berat 0,70 – 1,0 kg dan panjang standar 25 – 30 cm. Sedangkan reproduksi induk jantan antara lain: umur 1 tahun, berat 0,5 – 0,75 kg dan panjang standar 30 – 35 cm. (5) Produsen Lele Untuk Kebutuhan Khusus;  adalah lele yang memiliki ukuran 1 Kg terdapat 1-3 ekor. Digunakan sebagai bahan-bahan untuk kebutuhan khusus, misalnya: (a) digunakan sebagai bahan utama pembuatan abon lele; (b) digunakan untuk pemancingan umum ikan lele; (c) dsb.

PEMBESARAN LELE SANGKURIANG;  Sistem pemberian makanan untuk pembesaran lele sangkuriang dapat dilakukan secara: (a) alami, yaitu pemberian pakan hanya mengandalkan persediaan pakan alami di kolam pembesaran; (b) pemberian pakan lele, yaitu pemberian makanan utama untuk pembesaran lele sangkuriang menggunakan pakan buatan/racikan sendiri/pabrik; (c) pemberian pakan secara organik.


Secara umum, saat ini dikenal sistem pembesaran lele secara organik dan non-organik. Ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dari lele non organik. Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa,  dan manfaatnya untuk kesehatan. Bagi peternak lele organik, mahalnya harga pakan tidak jadi soal. Hasil panen dari budidaya ikan lele Organik dengan ikan lele non organik sangatlah berbeda. Ikan lele organik hasilnya bisa lebih panjang yaitu dapat mencapai ukuran panjang:  25 – 35 cm. Disamping itu warnanya juga berbeda, ikan lele organik biasanya warnanya agak kemerah-merahan terutama di bagian sirip dan insang. Sedangkan ikan lele non organik warnanya agak kehitam-hitaman.

PEMBESARAN SECARA ORGANIK;  Pembesaran lele sangkuriang secara organik, adalah salah satu alternatif budidaya ikan lele sangkuriang dengan maksud dapat menghemat biaya pemberian pakan lele. Cara ini ternyata sangat baik untuk pertumbuhan ikan lele dan rasanya pun lebih gurih daripada ikan lele yang diberi pakan sentrat. Dengan memberi pakan ikan lele secara organik maka seakan lele hidup di alam bebas, dimana hidupnya dari makan bahan-bahan organik. Pembesaran lele secara organik dapat dilakukan dengan membuat pakan sendiri, antara lain yaitu: (a) pembuatan pakan alami buatan, (b) biomassa, (c) pakan alam hewani, (d) kotoran hewan yang dikompos terlebih dahulu, ataupun (e) dari berbagai limbah agroindustri, dengan penggunaan sistem probiotik/ bakteri organik tertentu.

B.    PENGENALAN PRODUK

LELE ORGANIK UNTUK  PEMANCINGAN (LO Optima Fishery); LO Optima Fishery adalah salah satu produk di bidang perikanan yang kami jual yang berada di grup usaha perikanan (Optima Fishery). Lele yang dimaksud dibesarkan dari bibit lele Sangkuriang sistem organik. Lele tersebut memiliki ukuran 1 Kg terdapat 3-5 ekor, atau rata-rata 1 ekor lele memiliki bobot sekitar: 200 Ons - 350 Ons, sangat cocok digunakan untuk pemancingan umum ikan lele.

C.    SEGMEN, HARGA & BATASAN PENJUALAN

SEGMEN PENJUALAN; Segmen penjualan Lele dari bibit lele sangkuriang yang pembesarannya dilakukan secara organik dengan ukuran untuk pemancingan dalam keadaan hidup yaitu: dalam 1 kg bobot lele terdapat 3 – 5 ekor.

HARGA JUAL; Harga jual lele yang dimaksud adalah, sebagai berikut: (1) Untuk wilayah kota Bandung adalah: Rp. 16.500,- per Kg; (b) Untuk luar wilayah kota Bandung adalah: Rp. 16.500,- per Kg + ongkos kirim. Harga jual tersebut sudah termasuk biaya pengemasan dan Ongkos kirim.

PEMBATASAN PENJUALAN;  Kuantitas penjualan lele dalam satuan Kg. Pembatasan penjualan adalah mulai dari 1 Kg – 1000 Kg dalam 1 x order, dengan interval kuantitas penjualan sebesar 1 Kg.

D.    CARA PENGADAAN & PEMBAYARAN

CARA PENGADAAN; Cara pengadaan dan/atau pembelian Lele Organik untuk Pemancingan (LO Optima Fishery) dapat dilakukan dengan berbagai cara disesuaikan kesepakatan dengan pihak pembeli, antara lain sebagai berikut: (1) Pembelian langsung (direct selling); (2)  Berdasarkan pemesanan (by ordering); (3) Pembelian secara rutin dan/atau berkala (misalnya: harian / mingguan / bulanan); (4) Pembelian secara kontraktual (ditentukan jenis, kuantitas, jadwal dan tempat pengiriman, serta durasi kontrak pembelian).

CARA PEMBAYARAN;
Cara pembayaran dapat disesuaikan sebagaimana kesepakatan dengan pihak pembeli, antara lain sebagai berikut: (1)  Pembayaran langsung (Direct Payment); (2) Pembayaran Berkala (Kontra Bon– Mingguan/Bulanan); (3) Pembayaran berdasarkan progres penerimaan LAT sebagaimana ditentukan dalam kontrak pembelian (Kontraktual).Kami hanya menerima pembayaran dari pihak pembeli secara: (1) tunai; (2) cek tunai; (3) transfer via rekening bank.

E.     KUANTITAS & JANGKA WAKTU PENGIRIMAN

Jika cara pengadaan Lele Organik untuk Pemancingan (LO Optima Fishery) berdasarkan pembelian langsung (direct selling), maka: (1) untuk wilayah Kota Bandung, maka jangka waktu pengiriman dari saat order diterima adalah paling lambat dalam 1 x 24 jam sudah dapat diterima oleh pemberi order/pembeli;(2) untuk wilayah di luar Kota Bandung, maka tanggal penerimaan akan diberi-tahukan sesuai penetapan tanggal pengiriman dari penyedia jasa pengiriman LO Optima Fishery.

Jika cara pengadaan LO Optima Fishery berdasarkan pembelian secara rutin dan/atau berkala, maka penetapan tanggal pengiriman sudah ditentukan secara rutin/berkala. Sedangkan, jika pengadaan LO Optima Fishery secara kontraktual, maka penetapan kuantitas, waktu dan durasi pengiriman disesuaikan sebagaimana ditetapkan dalam kontrak.

F.     PENGEMASAN & PENGIRIMAN

PENGEMASAN (Packing); Lele Organik untuk Pemancingan yang  akan dikirim kepada pembeli/konsumen dikemas dalam kantong plastik yang telah diisi air dan oksigen dengan ukuran tertentu yang bisa memuat 1-5 Kg lele organik.

PENGIRIMAN (Delivering);  Pengiriman order pembelian dapat dilakukan secara langsung oleh agen penjual ataupun oleh penyedia jasa pengiriman LO Optima Fishery (agen pengiriman), ditujukan kepada pihak penerima order pembelian sebagaimana ditentukan dalam kesepakan pembelian.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More